Selasa, 01 September 2015

Surabaya Bawah Tanah 2: Sebuah Auto Kritik Untuk Komunitas Bawah Tanah Surabaya.


"Write it. Shoot it. Publish it. Crochet it, Saute it. Whatever. MAKE" - Joss Whedon




“SURABAYA BAWAH TANAH Tidak penuh namun moment baik untuk reuni para mutant2 UG Surabaya #gigs #underground #metalhead #monkasel”

Demikian salah seorang penonton bernama Singgih, menggambarkan dalam akun pathnya, keadaan Acara “Surabaya Bawah Tanah #2” yang digelar oleh komunitas Boneka Tanah pada hari Minggu 23 Agustus 2015, bertempat di Monumen Kapal Selam Surabaya.
Secara kasat mata, acara tersebut memang tidak seramai hingar bingar acara-acara dengan tema serupa yang digelar di tempat yang sama hampir setiap bulan, namun apakah acara tersebut gagal? Secara finansial mungkin iya, orang awam sekalipun pasti dengan mudahnya akan menemukan hitungan kasar berapa kira-kira jumlah tiket yang terjual berbanding dengan berapa ongkos produksi yang harus dikeluarkan untuk biaya sewa tempat, alat, sound, ijin polisi,”sharing”tiket dengan Dispenda, dan banyak hal tak terduga lainnya.

Namun apabila kita mengesampingkan hal-hal yang berbau finansial dan produksi, kita fokus pada penilaian terhadap acara. Maka acara itu adalah acara yang sukses diusung sesuai dengan tema dan misi yang ingin dicapai oleh Boneka Tanah, pun, acara berjalan tertib, lancar, damai, guyub, tawa riang disana-sini, dan selesai tepat pada waktunya.
Tawa riang pengunjung terdengar di setiap sudut, mereka yang mungkin sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dengan teman-temannya, bereuni, bahkan band-band yang sudah jarang munculpun kemarin terlihat sangat antusias menghibur para pengunjung, sebut saja Kerangka, Klepto Opera, Blue Kuthuq, the Sinners, nama-nama band yang sudah jarang muncul tersebut menyeruak diantara nama-nama dari berbagai macam genre seperti Fear Inside, Ska Banton, GAS, Plester X, Hate of Pain, Innalillahi, Reaktif, De Facto, Strom, dan beberapa band yang membuka acara, ditutup oleh band kawakan ibukota Grausig.

Mengapa jika acara ini bagus, tiket tidak meledak sesuai kapasitas monkasel yang mencapai 1000 orang pengunjung? Kita bisa menganggap ini sebagai cermin, refleksi terhadap apa yang sedang terjadi di Komunitas Bawah Tanah Surabaya, bahwa acara bagus tidak selalu berbanding dengan hasil penjualan tiket, itu harus disadari.
Ibarat kopi, jika ingin kopi nikmat dengan kadar kafein yang tinggi, maka diperlukan saringan kopi yang bagus. Kopi instan memang penjualannya di pasaran bagus, angka penjualannya tinggi, namun itu tetaplah kopi instan, entah berasal dari bubuk apa yang diberi serbuk perasa kopi, yang hampir semua orang tidak peduli, mereka akan tetap menikmati kopi instan tersebut, karena bombardir iklan di media-media.
Hampir semua, namun, meskipun pahit, penikmati kopi murni tetaplah ada, mereka adalah orang-orang fanatik, kembali seperti halnya scene, mereka akan terus berkarya, berbuat apapun untuk scene yang mereka cintai.
(review by: Yoyon Sukaryono)
                    Ahmad Finchy Arifin.

Blue Kuthuq


T-Shirt Event SURABAYA BAWAH TANAH #2


T-Shirt Event SURABAYA BAWAH TANAH #2
 Harga : Rp. 135.000,-(free poster acara+sticker)
Size :S,M,L,
Warna : Black
Material: Cotton combed 30'S
 Pemesanan hubungi : Bagus 0852.3132.5888 




Kamis, 25 Juni 2015

T-Shirt Boneka Tanah Logo

T-Shirt Boneka Tanah Logo
 Harga : Rp. 85.000,-
 Pemesanan hubungi : Bagus 0852.3132.5888




T-Shirt Reuni Akbar Boneka Tanah 2014

REUNI AKBAR BONEKA TANAH 2014
Harga : Rp. 75.000,-


































SOLD OUT

NO PUNK NO UNDERGROUND II



Acara chaos tipis-tipis, brutal endek-endekan kembali digelar, di tengah guyuran hujan yang deras membasahi hatimu hatiku..

Hate Of Pain (H.O.P)


Bagi yang belum paham, NO PUNK NO UNDERGROUND adalah acara studio gig untuk mengingat masa-masa dimana tulisan NO PUNK NO UNDERGROUND atau yang senada, banyak terpasang di studio-studio untuk meng"usir" dan menolak kami berlatih di era tahun 90an. Ini adalah semacam "parodi" persembahan untuk era itu.

RAHNK


NO PUNK NO UNDERGROUND KEDUA kali ini menampilkan:

Guiguisuisui[鬼鬼祟祟] (Beijing)
Kerangka
* The Sinners
* The Shantoso
Alomora
* Hate of Pain
RAHNK

dipersembahkan oleh : Komunitas Kolektif Boneka Tanah
bertempat di : Bhineka Studio, Jl. Gubeng Kertajaya XI/7 Surabaya

Senin, 02 Februari 2015

SURABAYA KITSCH PROJECT

“Dalam konteks ini, seni kadangkala menjadi sesuatu yang bentuknya bisa jadi tidak mudah dimengerti, tidak masuk akal, absurd, atau tidak koheren.”

Add caption


Apa itu Surabaya Kitsch Project?

Menurut kamus Merriam-Webster, kata kitsch berasal dari Jerman dan mulai digunakan pada tahun 1925; namun sumber-sumber lain seperti Wikipediamenyebutkan, kata itu telah muncul dan digunakan pada akhir abad ke-19 untuk menggambarkan lukisan-lukisan ‘murahan’ yang dijajakan di pasar-pasar kota Munich dan sangat digemari oleh para OKB (orang kaya baru).

Karena asal-usul itulah, maka kata ‘kitsch’ kemudian berkonotasi sebagai sesuatu yang secara moral berada di wilayah abu-abu atau suatu tiruan atau pantomim estetis yang biasanya dikaitkan dengan upaya untuk menunjukkan status sosial seseorang.

Wang Shengnan and Thruoutin (Beijing)

Menurut Adorno, kitsch adalah fenomena industri budaya (culture industry) di mana seni diposisikan sebagai karya yang dibuat dan dikendalikan oleh kebutuhan pasar. Pasarlah yang menentukan apa yang disebut seni. Masyarakat hanyalah konsumen yang pasif menerima definisi itu.

Dalam konteks ini, seni kadangkala menjadi sesuatu yang bentuknya bisa jadi tidak mudah dimengerti, tidak masuk akal, absurd, atau tidak koheren.

Arya Akbara

Surabaya Kitsch Project, mencoba memaknai ulang definisi-definisi tentang kitsch tersebut secara bebas, luas, dan bersifat satire sinis terhadap definisi-definisi kitsch yang telah beredar luas dan diamini oleh banyak pelaku dan penggemar seni, melalui penampilan pembacaan prosa-prosa tidak lazim, permainan-permainan nada yang tidak semestinya, dan lain-lain seperti itu.

Uncle Twis


Surabaya Kitsch Project, akan digelar pada: Kamis, 26 Pebruari 2015, jam 18.00-21.30, di c2o library Jl. Cipto 20 Surabaya
Oleh Komunitas Kolektif Boneka Tanah bekerja sama dengan C2O Library & Collabtive

Menampilkan:
Thruoutin (Beijing)
Wang Shengnan (Beijing)
Methiums
Damis Halaman Pengelana
 YY Klepto Opera
Meth12
Uncletwis
Sebelum Masehi



Rabu, 28 Januari 2015

GELAGAT BURUK REMAJA 2

GELAGAT BURUK REMAJA 2
Minggu, 22 Pebruari 2015
Regular Mellting Pot, Jalan Margorejo Masjid 23 E Surabaya


Gelagat Buruk Remaja, adalah sebuah acara ugal-ugalan dalam eksplorasi sound yang dilakukan oleh arek-arek Suroboyo

Octopoulpo (France)

Menampilkan :
1. Klaus Legal (France)
2. Octopoulpo (France)
3. YY Klepto Opera
4. Meth12
5. Uncle Twis
6. Sebelum Masehi
7. Polusi X Distorsi

Meth12


Dipersembahkan oleh : Boneka Tanah bekerja sama dengan Bassterd dan Regular Melting Pot

Minggu, 18 Januari 2015

"NO PUNK, NO UNDERGROUND I"



NO PUNK, NO UNDERGROUND I : adalah program/acara Studio Gig setiap satu/dua bulan sekali yang diselenggarakan oleh komunitas kolektif Boneka Tanah (Surabaya) yang diilhami oleh tulisan-tulisan yang terpampang di hampir setiap studio musik di Surabaya pada periode 90an-2000an, sebagai larangan bagi band-band Punk atau sejenis (Hardcore, Grunge, dll) , agar tidak berlatih di studio-studio musik tersebut, karena dikhawatirkan akan merusak peralatan studio.

Dan pemahaman pada periode tahun tersebut, kata Underground disama artikan dengan musik-musik ber genre metal dan sejenis.

Pada periode tahun-tahun tersebut, butuh perjuangan tersendiri agar bisa berlatih di sebuah studio sewaan maupun untuk bisa tampil unjuk diri dalam sebuah pentas acara musik.

NO PUNK, NO UNDERGROUND! merupakan sebuah tribute, cara kami dalam mengenang tahun-tahun tersebut.

Boneka Tanah present: Studio Gig "NO PUNK, NO UNDERGROUND!"

24 Januari 2015, 18.00-22.00 WIB
Oval Music Studio
Perum. Makaryo Binangun
Jl. Dewi Sartika Timur II/26 Waru

bersama:

- Ballerina's Killer
- Overhead Hazard
- L.O.S.
- Pollution Attack
- The Silenced
- Strike N' Side
- Testicle Bomb

BRING YOUR EXTRA CASH TO BUY OUR MERCHANDISES

CATATAN REUNI AKBAR BONEKA TANAH 2014



Boneka Tanah bukan kolektif komunitas pertama yang berdiri di Surabaya, namun kontribusinya tak akan terlupa”.



Overhead Hazard



15 tahun bukanlah waktu yang pendek bagi perjalanan sebuah komunitas. Didirikan  dan menggelar hajatan pertama pada tahun 1999 dalam sebuah acara bertajuk “Alternatif Parade” yang berlokasi di Parkiran Fisip Unair, kelak di lokasi yang sama bertahun kemudian, banyak acara music bertema  underground movement digelar. Jangan dibayangkan betapa susahnya menembus birokrasi Unair, sampai acara tersebut berhasil digelar, dari pagi sampai tengah malam total 54 band yang unjuk penampilan, (bertepatan dengan peringatan 54 tahun Indonesia merdeka).



Kesusahan untuk berlatih di studio sewaan dan juga unjuk diri dalam pentas-pentas acara musik saat itulah yang memacu sayadan teman-teman, dengan dibantu semangat muda yang masih menyala, dan belum terlalu dipusingkan oleh urusan duniawi, waktu itu visi kami sangat jelas.. menyatukan seluruh band nomer dua di Surabaya, band-band potensial namun terpinggirkan dalam satu wadah manajemen dan records/productions, untuk segala aliran musik.
The Silenced
Maka bersama-sama dengan beberapa teman yang bermental militan, terbentuklah wadah bernama Boneka Tanah Records/Productions, di mana selanjutnya tak kurang telah membuat puluhan gigs dan juga merekam beberapa band potensial namun terpinggirkan di Surabaya, berikut juga beberapa kompilasi.
Namun berdirinya Boneka Tanah sendiri tak kurang menimbulkan polemik tersendiri, berbagai permasalahan mulai melanda, mulai dari mismanajemen, semrawutnya pembukuan distro yang berujung pada kebangkrutan, serta yang tak kalah, bencana tak terduga, base camp Boneka Tanah di daerah Bratang Binangun Surabaya ditutup paksa oleh warga dengan disertai ketua RT setempat, karena dianggap bahwa perkumpulan ini meresahkan warga dengan segala dandanan anehnya, meskipun tidak pernah ada bukti bahwa warga menderita kerugian dalam bentuk apapun semenjak kami mengkontrak salah satu rumah di wilayah tersebut untuk dijadikan base camp.

Dalam masa-masa krisis ini, Boneka Tanah masih terus melanjutkan program-programnya, bekerja sama dengan kampus-kampus yang menerima dengan tangan terbuka, berbagai acara tetap digelar, pun disaat karena keterbatasan ekonomi, akhirnya saya harus bekerja “normal” dan meninggalkan Surabaya, sesi recording band tetap berjalan, dan beberapa acara di Gedung Cak Durasim tetap digelar, karena Boneka Tanah bukan lagi menjadi milik saya dan teman-teman, Boneka Tanah telah bertransformasi menjadi MILIK UMUM, milik siapa saja yang merasa memiliki.

28 Desember 2014, dua bulan setelah meninggalnya Benny Benhur salah seorang pendiri Boneka Tanah, kami semua berkumpul, setelah sekitar 10 tahun kami berpisah, tiba-tiba ada kuasa yang memaksa kita berkumpul tanpa sengaja, pada saat prosesi pemakaman Benny Benhur  di bulan Oktober, kami membicarakan cikal bakal “Reuni Akbar Boneka Tanah 2014”. 

28 Desember 2014, dua bulan setelah meninggalnya Benny Benhur, salah seorang pendiri Boneka Tanah, kami semua berkumpul, mengulang kembali apa yang pernah terjadi pada saat kami muda dahulu, tidak sama persis, tapi kami semua bergembira dalam suasana silaturahmi setelah sekian lama dipisahkan keadaan.
Kami semua masih ada, bukan demi tujuan uang, bukan demi tujuan eksistensi, bukan lagi pencarian jati diri. Kami semua masih ada, karena masih ingin berkarya, menjadi bagian dari scene Surabaya yang beraneka ragam dan luar biasa.

(Ditulis oleh YY Klepto Opera)

Plester X


Foto-foto lengkap di: ALBUM REUNI AKBAR BONEKA TANAH 2014