Minggu, 18 Januari 2015

CATATAN REUNI AKBAR BONEKA TANAH 2014



Boneka Tanah bukan kolektif komunitas pertama yang berdiri di Surabaya, namun kontribusinya tak akan terlupa”.



Overhead Hazard



15 tahun bukanlah waktu yang pendek bagi perjalanan sebuah komunitas. Didirikan  dan menggelar hajatan pertama pada tahun 1999 dalam sebuah acara bertajuk “Alternatif Parade” yang berlokasi di Parkiran Fisip Unair, kelak di lokasi yang sama bertahun kemudian, banyak acara music bertema  underground movement digelar. Jangan dibayangkan betapa susahnya menembus birokrasi Unair, sampai acara tersebut berhasil digelar, dari pagi sampai tengah malam total 54 band yang unjuk penampilan, (bertepatan dengan peringatan 54 tahun Indonesia merdeka).



Kesusahan untuk berlatih di studio sewaan dan juga unjuk diri dalam pentas-pentas acara musik saat itulah yang memacu sayadan teman-teman, dengan dibantu semangat muda yang masih menyala, dan belum terlalu dipusingkan oleh urusan duniawi, waktu itu visi kami sangat jelas.. menyatukan seluruh band nomer dua di Surabaya, band-band potensial namun terpinggirkan dalam satu wadah manajemen dan records/productions, untuk segala aliran musik.
The Silenced
Maka bersama-sama dengan beberapa teman yang bermental militan, terbentuklah wadah bernama Boneka Tanah Records/Productions, di mana selanjutnya tak kurang telah membuat puluhan gigs dan juga merekam beberapa band potensial namun terpinggirkan di Surabaya, berikut juga beberapa kompilasi.
Namun berdirinya Boneka Tanah sendiri tak kurang menimbulkan polemik tersendiri, berbagai permasalahan mulai melanda, mulai dari mismanajemen, semrawutnya pembukuan distro yang berujung pada kebangkrutan, serta yang tak kalah, bencana tak terduga, base camp Boneka Tanah di daerah Bratang Binangun Surabaya ditutup paksa oleh warga dengan disertai ketua RT setempat, karena dianggap bahwa perkumpulan ini meresahkan warga dengan segala dandanan anehnya, meskipun tidak pernah ada bukti bahwa warga menderita kerugian dalam bentuk apapun semenjak kami mengkontrak salah satu rumah di wilayah tersebut untuk dijadikan base camp.

Dalam masa-masa krisis ini, Boneka Tanah masih terus melanjutkan program-programnya, bekerja sama dengan kampus-kampus yang menerima dengan tangan terbuka, berbagai acara tetap digelar, pun disaat karena keterbatasan ekonomi, akhirnya saya harus bekerja “normal” dan meninggalkan Surabaya, sesi recording band tetap berjalan, dan beberapa acara di Gedung Cak Durasim tetap digelar, karena Boneka Tanah bukan lagi menjadi milik saya dan teman-teman, Boneka Tanah telah bertransformasi menjadi MILIK UMUM, milik siapa saja yang merasa memiliki.

28 Desember 2014, dua bulan setelah meninggalnya Benny Benhur salah seorang pendiri Boneka Tanah, kami semua berkumpul, setelah sekitar 10 tahun kami berpisah, tiba-tiba ada kuasa yang memaksa kita berkumpul tanpa sengaja, pada saat prosesi pemakaman Benny Benhur  di bulan Oktober, kami membicarakan cikal bakal “Reuni Akbar Boneka Tanah 2014”. 

28 Desember 2014, dua bulan setelah meninggalnya Benny Benhur, salah seorang pendiri Boneka Tanah, kami semua berkumpul, mengulang kembali apa yang pernah terjadi pada saat kami muda dahulu, tidak sama persis, tapi kami semua bergembira dalam suasana silaturahmi setelah sekian lama dipisahkan keadaan.
Kami semua masih ada, bukan demi tujuan uang, bukan demi tujuan eksistensi, bukan lagi pencarian jati diri. Kami semua masih ada, karena masih ingin berkarya, menjadi bagian dari scene Surabaya yang beraneka ragam dan luar biasa.

(Ditulis oleh YY Klepto Opera)

Plester X


Foto-foto lengkap di: ALBUM REUNI AKBAR BONEKA TANAH 2014







2 komentar:

  1. sukses terus brooo...... moga bisa jadi contoh buat generasi sekarang yg sudah terkontaminasi doktrin2 yg salah tentang musik dan alirannya.....\m/

    BalasHapus